Para pelaku usaha atau bisnis pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah pemasaran atau marketing, bukan? Sebab, istilah ini merujuk pada satu komponen penting yang harus dimaksimalkan oleh mereka dalam menjalankan bisnisnya. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan marketing itu?
Nah, pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan secara detail mengenai definisi dari apa yang dimaksud dengan marketing serta seluk beluknya. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya sampai habis, ya.
Apa yang Dimaksud dengan Marketing?
Apa yang dimaksud dengan marketing? Secara sederhana, marketing atau pemasaran berarti sebuah proses memasarkan suatu produk agar dapat mendapatkan banyak perhatian dan di kenal oleh banyak orang. Dalam hal ini, marketing juga meliputi tahapan riset pasar, membuat perencanaan promosi hingga melakukan evaluasi terhadap respon pasar atau konsumen.
Seiring dengan perkembangan zaman, tahap pemasaran yang dulu hanya dilakukan lewat media konvensional, kini perlahan dapat diimplementasikan melalui media digital. Salah satu platform pemasaran online yang banyak digunakan adalah sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lain sebagainya.
Ragam platform tersebut terbilang cukup potensial untuk digunakan dalam tahap branding sebuah bisnis. Di mana seperti yang kita tahu, hampir semua orang memiliki akun sosial media saat ini.
Tak heran jika, digital marketing atau pemasaran daring (online) saat ini banyak digemari lantaran mudah digunakan serta dapat dimulai bahkan tanpa harus mengeluarkan biaya.
Sayangnya, meski zaman sudah semakin berkembang, masih banyak orang yang susah membedakan antara marketing dan sales. Kedua divisi jabatan ini seringkali di anggap sama, padahal jelas-jelas keduanya memiliki peran dan tugas utama yang berbeda.
Apa Beda Marketing dan Sales?
Dalam praktiknya, marketing seringkali diidentikkan dengan sales. Padahal kedua istilah tersebut merupakan divisi yang berbeda dalam satu perusahaan.
Seorang sales lebih identik dengan penjualan, di mana mereka memiliki tugas untuk membantu meningkatkan penjualan produk dalam perusahaan lewat berbagai macam cara atau pendekatan ke pelanggan. Sedangkan divisi marketing atau pemasaran adalah mereka yang berada di balik kampanye promosi suatu produk bisnis.
Dengan kata lain, marketing adalah orang yang bekerja di balik layar untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar, sedangkan sales adalah orang yang menemui pelanggan secara langsung untuk menawarkan produknya.
Dari sini dapat terlihat jelas bahwa kedua posisi tersebut merupakan jabatan yang berbeda di dalam perusahaan. Meski demikian, keduanya harus tetap berjalan beriringan, karena baik marketing maupun sales adalah ujung tombak perusahaan.
Seberapa Penting Keberadaan Marketing?
Eksistensi marketing tentu bukan lagi hal yang patut untuk diperdebatkan. Sebab setiap bisnis atau usaha yang baru dirintis wajib memiliki strategi pemasaran yang matang agar dapat menjangaku target pasar yang potensial.
Mustahil sebuah bisnis dapat berkembang tanpa adanya marketing di dalam perusahaan. Sebab marketing tak melulu soal mengenalkan produk ke pelanggan, namun juga memiliki banyak manfaat lain di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Membantu meningkatkan penjualan produk
2. Membantu jalinan komunikasi antara suatu brand dengan konsumen, dari sini peluang bisnis tersebut mendapatkan pelanggan loyal akan terbuka semakin lebar
3. Membantu pengembangan produk di masa mendatang
Nah, untuk mencapai manfaat atau tujuan marketing tersebut, para pelaku bisnis di minta untuk terus up-to-date terhadap perkembangan zaman. Termasuk dengan menggunakan media digital sebagai salah satu metode pemasaran yang ada serta mengikuti trend yang sedang berlangsung.
Ragam Strategi Marketing yang Bisa Kamu Coba
1. Social Media Marketing
Sesuai namanya, strategi pemasaran yang satu ini menggunakan platform sosial media sebagai media utama untuk memasarkan bisnis. Facebook, Instagram dan Tiktok merupakan beberapa platform yang saat ini banyak digunakan para pebisnis untuk memasarkan produk dan mengenalkan brand mereka.
Social media marketing dapat kamu jalankan meski tanpa mengeluarkan modal sekali pun. Kamu hanya perlu membuat berbagai macam konten yang menarik agar membuat banyak orang tertarik untuk mengikuti akun sosial media bisnismu.
Jika kamu memiliki dana atau budget lebih, kamu juga bisa menggunakan sosial media ini untuk melakukan promosi berbayar. Seperti dengan menggunakan iklan yang dapat memperluas jangkauan target audiens di sosial media.
Menariknya, kamu bisa membuat kampanye iklan dengan menentukan target pasar yang spesifik. Mulai dari jenis kelamin, rentang usia, minat dan ketertarikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, budget iklan yang kamu keluarkan tidak akan sia-sia.
2. Email Marketing
Berikutnya, masih tak jauh-jauh dari pemasaran digital, kamu juga bisa menggunakan surat elektronik (email) untuk menjangkau pelanggan yang potensial.
Dalam hal ini, kamu hanya perlu mengirimi email ke target konsumen yang sebelumnya memang memiliki ketertarikan atau minat terhadap brand/produkmu. Kamu bisa menjalankan email marketing dengan mengirimkan penawaran promosi ke pelanggan, mulai dari potongan harga, cashback, dan lain sebagainya.
Penting untuk kamu ketahui, email marketing akan lebih efektif jika kamu juga menguasai skill copywriting dengan baik. Copywriting sendiri adalah metode penulisan yang di gunakan untuk membujuk audiens agar mau melakukan apa yang kita inginkan. Dalam hal ini, kita ingin pelanggan membeli produk yang kita tawarkan.
Kekurangan dari strategi email marketing ini adalah kamu harus memiliki database email aktif pelanggan terlebih dahulu. Artinya, kamu harus mengumpulkan sebanyak mungkin untuk kemudian bisa di gunakan dalam campaign.
Namun meski demikian, email marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang cukup efektif dan masih banyak di terapkan oleh berbagai macam brand sampai sekarang.
3. Viral Marketing
Berikutnya, kamu juga bisa menggunakan strategi viral marketing untuk memasarkan produk dan memperluas brand awareness bisnismu. Strategi ini berfokus pada satu konten promosi yang berpotensi viral di kalangan audiens dan sangat layak untuk dibagikan banyak orang.
Kuncinya adalah kamu harus bisa membuat kampanye iklan yang relevan dengan brand atau produkmu yang berkualitas dan memiliki ikatan emosional dengan audiens. Dengan begitu, iklan tersebut akan lebih mudah untuk mendapatkan perhatian lantara relate (terkait) dengan banyak orang.
Sudah banyak brand-brand besar yang menggunakan cara atau strategi marketing yang satu ini untuk mengenalkan bisnisnya ke khalayak umum. Keuntungan dari menggunakan strategi viral marketing adalah biaya promosi yang bisa lebih kamu tekan, proses branding yang dapat berjalan secara signifikan serta berpotensi menjadi bahan bahasan oleh banyak orang.
Di sisi lain, kekurangan dari strategi pemasaran viral adalah sulitnya mendapatkan hasil yang kita inginkan. Ada kalanya konten iklan yang kamu buat tidak sampai ke hati audiens sehingga mereka juga enggan untuk membagikan atau sekadar membahasnya.
Bisa di katakan viral marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang cukup rumit. Namun jika berhasil, tentu bisnismu akan memperoleh perhatian dari banyak orang.
4. Affiliate Marketing
Buat kamu yang sudah lama berkecimpung di dunia digital, istilah affiliate atau afiliasi pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Beberapa tahun belakangan banyak brand bisnis yang menggunakan strategi pemasaran satu ini untuk membantu meningkatkan penjualan produk mereka.
Affiliate marketing sendiri merupakan sebuah metode pemasaran di mana pihak brand atau pelaku bisnis akan membuka peluang kerja sama bagi orang-orang yang tertarik untuk membantu melakukan pemasaran produk bisnisnya.
Nantinya orang-orang yang membantu memasarkan produk tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak di setiap produk yang berhasil terjual.
Dalam hal ini, perusahaan dapat mengajak kerja sama influencer atau orang-orang dengan pengikut banyak di sosial media untuk bergabung menjadi bagian affiliate marketer brand tersebut. Biasanya besaran komisi ini tergantung pada produk serta harga jualnya. Namun secara umum berkisar antara 5 sampai 20 persen dari harga produk.
Nah, itulah tadi artikel mengenai apa yang dimaksud dengan marketing serta seluk beluknya yang perlu kamu ketahui. Kamu juga bisa menggunakan beberapa rekomendasi strategi marketing yang telah kami jabarkan di atas.