Tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini, semakin banyak masyarakat yang menyadari betapa pentingnya investasi untuk keuangan mereka. Salah satu yang banyak masyarakat pilih untuk berinvestasi adalah saham. Begitu populernya saham, membuat panduan cara belajar saham untuk pemula selalu banyak yang mencari supaya bisa menguasai investasi ini sepenuhnya. Apalagi, belajar saham memang sebenarnya tidak sulit. Inilah panduan belajar saham yang bisa Anda ikuti.
Mengenal Saham Sebagai Instrumen Investasi

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai wadah bagi jual beli efek sudah memberikan definisi yang jelas mengenai saham. Dalam BEI, pengertian saham adalah bukti penyertaan modal dari seseorang ke suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dalam hal ini, orang yang memiliki bukti penyertaan modal ini akan mendapatkan sebutan sebagai investor dan bisa mengklaim atas aset perusahaan dan pendapatan perusahaan. Investor juga berhak untuk mengikuti kegiatan tahunan yang bernama Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Karena menjadi bukti penyertaan itulah mengapa saham juga mendapatkan sebutan sebagai surat berharga. Pasalnya, memang peran saham menjadi sangat penting sebagai tanda bahwa investor memiliki bagian pada suatu perusahaan. Bukti ini legal dan sah dan bisa memiliki nilai hukum tersendiri. Semakin besar persentase saham yang investor miliki, maka kekuasaan investor tersebut dalam perusahaan juga menjadi makin besar.
Contohnya adalah seperti ini. Anda membeli saham dari perusahaan besar Indonesia yaitu, PT. Unilever Indonesia Tbk. Tercatat, Anda membeli sebanyak 50 slot saham di perusahaan ini. Itu artinya, Anda juga berhak atas keuntungan yang Unilever dapatkan nantinya. Anda juga berhak mengikuti acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di perusahaan ini. Meski jumlahnya tidak besar, namun tetap Anda memiliki bagian atas perusahaan tersebut.
Lalu, apa fungsi saham untuk perusahaan? Jadi, perusahaan akan menggunakan penanaman modal yang sudah investor tanamkan kepada mereka untuk meningkatkan modal bisnisnya. Semakin besar modal yang masuk, tentu jalannya operasional perusahaan akan menjadi lebih lancar. Sementara bagi investor, saham yang sudah mereka beli akan memberikan keuntungan yang menarik untuk mereka.
Baca Juga: Mengenal Investasi Jangka Pendek Beserta Jenis-jenisnya
Keuntungan dan Risiko Investasi Saham
Belajar saham untuk pemula juga pasti tidak bisa terlepas dari keuntungan serta risiko saham. Kedua hal ini sangat penting untuk pemula pahami supaya bisa menyesuaikan dengan profil keuangan masing-masing investor. Inilah beberapa keuntungan saham:
1. Dividen
Keuntungan pertama dari saham adalah dividen. Jika Anda adalah investor, maka setiap bulannya Anda akan berhak atas keuntungan dari perusahaan tersebut. Nah, inilah yang memiliki nama sebagai dividen. Dividen terbagi atas dividen saham dan dividen tunai. Untuk dividen saham, maka Anda sebagai investor akan mendapatkan keuntungan yang berupa lembar saham, sehingga jumlah saham Anda di perusahaan tersebut bisa meningkat.
Berbeda dengan dividen tunai. Sebagai investor, Anda akan mendapatkan uang tunai jika memilih dividen tunai. Perlu Anda pahami juga bahwa ada pula beberapa perusahaan yang tidak membagikan dividen kepada para investornya. Hal ini umumnya terjadi jika memang perusahaan sedang fokus untuk melakukan pengembangan atau ekspansi usaha mereka.
2. Capital Gain
Keuntungan bermain saham yang kedua adalah capital gain. Istilah ini memiliki arti sebagai keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham. Contohnya, Anda membeli saham C dengan harga Rp. 5.000 per lembarnya. Karena sedang naik, maka Anda menjual kembali saham ini dengan harga Rp. 7.000 per lembar. Artinya, capital gain yang berhasil Anda dapatkan adalah sebesar Rp. 2.000 perlembarnya. Capital gain ini akan sangat terpengaruh dari perdagangan di bursa efek.
3. Jumlah Pajak yang Relatif Kecil
Saham juga memberikan keuntungan bagi para investornya berupa jumlah pajak yang relatif kecil. Pajak pada saham memang lebih kecil daripada instrumen investasi lainnya. Pasalnya, pajak ini hanya berjumlah 0.1 persen dari total keuntungan akhir yang investor dapatkan. Apalagi Anda tidak perlu membayar pajak saat lapor SPT setiap tahunnya karena secara otomatis sudah lunas ketika transaksi saham berlangsung.
4. Memiliki Hak untuk Ikut RUPS
Sebagai investor yang sah, Anda juga akan memiliki kesempatan untuk mengikuti RUPS rutin. Pada kesempatan tersebut, Anda akan bisa melihat bagaimana rencana perusahaan kedepan, seperti apa pembagian dividen yang berlaku, sampai laporan lengkap terkait keuangan perusahaan ke depan. Memang terkesan sederhana, namun RUPS bisa menjadi wadah yang cocok dan sesuai untuk investor melihat sejauh mana pengelolaan modal yang sudah mereka tanamkan dan bagaimana potensi keuntungannya akan kembali pada mereka.
5. Risiko Bermain Saham
Tidak selalu keuntungan saja, perlu Anda ingat bahwa setiap investasi pasti memiliki risikonya tersendiri termasuk saham. Meski bisa memberikan keuntungan, risiko dari investasi saham juga tergolong besar. Beberapa risiko tersebut adalah capital loss, suspend, dan inflasi.
Cara Menjual dan Membeli Saham

Belajar saham untuk pemula juga tidak lengkap tanpa cara pembelian dan menjual saham. Sebenarnya cara jual beli saham cukup mudah Anda lakukan. Inilah caranya:
1. Membuka Rekening Saham
Langkah pertama sebelum jual beli saham adalah membuka rekening saham terlebih dahulu. Pembukaan rekening ini harus Anda lakukan di perusahaan sekuritas. Untuk perusahaan sekuritas,, pastikan memilih yang profesional dan terpercaya. Daftar sekuritas yang baik ini bisa Anda lihat di website resmi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang bisa Anda akses di https://www.ojk.go.id/Default.aspx. Pada proses pembukaan rekening, Anda harus mengisi data diri dengan lengkap dan jelas.
2. Menyetorkan Saldo Pertama dan Pilih Metode Investasi Saham
Langkah jual beli saham selanjutnya adalah menyetorkan saldo pertama. Agar dapat membeli saham, tentu Anda harus menyetorkan dana terlebih dahulu. Besaran saldo pertama ini akan berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan sekuritas yang sebelumnya sudah Anda pilih.
Setelah memiliki saldo, maka pilih metode investasi. Metode ini terbagi menjadi 2 (dua). Anda bisa langsung menyetorkan dana dalam jumlah besar dalam 1 waktu dan baru Anda ambil selama beberapa tahun kemudian setelah investasi. Namun, bisa juga dengan membeli dan menjual saham dalam waktu yang singkat atau yang populer dengan istilah trading. Kedua metode ini bisa Anda pilih sesuai preferensi masing-masing.
3. Mempelajari Kondisi Perusahaan dalam Menentukan Produk Saham
Dalam belajar saham untuk pemula, hal lain yang tidak bisa Anda abaikan adalah memilih produk saham yang tepat. Untuk mendapatkan produk saham yang tepat dan menguntungkan, maka penting untuk mempelajari kondisi perusahaan. Lihatlah bagaimana track record perusahaan tersebut dalam beberapa tahun kebelakang dan bagaimana potensi keuntungan saham mereka. Pelajari seluk beluknya hingga benar-benar yakin memilih salah satu produk saham tersebut.
4. Mengunduh Aplikasi Trading Online
Anda juga harus mengunduh aplikasi trading online. Umumnya, setiap perusahaan sekuritas akan memiliki aplikasinya tersendiri. Melalui aplikasi inilah Anda bisa menjual, membeli, dan melihat bagaimana pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Unduh dan daftarkan diri Anda pada aplikasi trading tersebut.
5. Membeli Saham
Langkah terakhir adalah mulai membeli saham. Meski terdengar sepele yaitu membeli saham, namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan proses pembelian ini. Beberapa hal tersebut adalah:
- Pilih saham yang memang layak untuk Anda beli atau investasikan. Bukan saham yang memiliki harga murah
- Pastikan memilih produk saham dari perusahaan yang berkompeten tinggi dan memiliki track record bagus.
- Perhatikan berbagai pergerakan pasar yang bisa mempengaruhi pergerakan harga saham tersebut.
Jika sudah yakin, maka Anda bisa mulai membeli saham dan dalam beberapa kali proses, Anda sudah resmi sebagai investor di perusahaan yang Anda pilih.
6. Menjual Saham
Menjual saham juga membutuhkan strategi yang tepat. Pastikan jika Anda ingin menjual saham yang Anda miliki, Anda sudah memperhitungkan waktu yang tepat. Waktu terbaik untuk menjual saham adalah ketika harganya sedang naik atau tinggi. Pasalnya, keuntungan dari selisih nilai saham saat membeli dan menjualnya ini yang menjadi keuntungan Anda.
Itulah panduan belajar saham untuk pemula yang bisa Anda ikuti. Pada dasarnya, saham bukanlah instrumen investasi yang sulit. Asalkan Anda bisa memantapkan niat dan mau bersungguh-sungguh untuk belajar, maka saham bukanlah instrumen investasi yang sulit untuk Anda kuasai. Selain itu, jangan pernah ragu untuk mencari ilmu sebanyak mungkin baik dari berbagai media bacaan atau bisa bertanya kepada investor yang lebih ahli