Sampai saat ini, WordPress masih menjadi salah satu platform blogging yang sangat populer. Tidak hanya untuk blog, WordPress juga menjadi pilihan Content Management System (CMS) yang populer. Nah, jika Anda masih baru dalam dunia instalasi WordPress, satu hal yang harus Anda pahami adalah cara install WordPress di cPanel.
Mengapa pengetahuan akan hal ini menjadi penting? Karena jika Anda menguasai hal ini maka proses web hosting website Anda akan menjadi lebih mudah. Inilah cara untuk menginstall WordPress di cPanel yang bisa Anda lakukan. Yuk, simak!
6 Langkah Cara Install WordPress di cPanel

Perlu Anda pahami bahwa cPanel adalah sebuah panel kontrol hosting yang bekerja menggunakan basis vps linux. cPanel menyediakan tampilan antar muka grafis sekaligus alat otomasi yang bisa membantu Anda dalam mengelola hosting sebuah website. Ketika Anda menggunakan cPanel, maka Anda bisa melakukan pengaturan seputar cek domain, email, files, database, dan lain sebagainya.
Inilah langkah yang bisa Anda lakukan supaya bisa melakukan instalasi WordPress di cPanel:
1. Login ke cPanel
Agar bisa login ke cPanel, maka umumnya Anda harus sudah membeli jasa hosting terlebih dahulu. Karena nantinya, akun cPanel yang akan Anda gunakan adalah milik penyedia hosting yang sudah Anda pakai jasanya. Anda akan mendapatkan username sekaligus password yang bisa membantu Anda untuk login ke cPanel.
Biasanya, setelah proses pembayaran hosting selesai penyedia hosting akan langsung memberikan akses akun. Setelah mendapatkan aksesnya, barulah Anda bisa masuk ke cPanel. Ada 2 (dua) cara yang bisa Anda tempuh yaitu:
- http://namadomain.com/cpanel
- http://namadomain.com/:2082
Setelah itu Anda akan masuk ke halaman paling awal login cPanel. Silahkan masukkan username serta password yang sudah Anda dapatkan. Baru setelah itu lanjutkan dengan masuk ke dashboard cPanel.
2. Pilih Softacolous WordPress dan Install
Ketika sudah berhasil login, cara install WordPress di cPanel selanjutnya adalah dengan mencari aplikasi Softacolous. Apabila Anda tidak menemukannya, langsung ketikkan saja Softacolous pada kotak search yang ada di bagian atas. Setelah menemukan aplikasi ini barulah Anda bisa melakukan instalasi WordPress Pilih opsi WordPress dan lanjutkan dengan klik opsi Install Now. Tunggu selama beberapa saat sampai instalasi selesai dan Anda masuk ke halaman selanjutnya.
3. Melakukan Pengaturan Softacolous
Setelah instalasi WordPress terjadi, maka Anda akan masuk ke halaman dashboard Softacolous. Anda akan menemukan beberapa pengaturan atau setting yang berbeda dan semuanya harus Anda atur. Jika tidak, maka proses instalasi tidak akan bisa Anda lanjutkan. Pengaturan tersebut adalah:
a. Choose Protocol
Pada opsi ini, silahkan pilih protokol apa yang ingin Anda pakai. Ada beberapa pilihan yaitu http://, http://www., https:// dan https://www. Umumnya, banyak orang akan menggunakan protokol default yaitu http://. Jika Anda ingin menggunakan protokol ini juga, maka tinggal pilih protokol tersebut.
b. Choose Domain
Pilih domain yang akan Anda pakai untuk instalasi WordPress. Apabila Anda punya lebih dari 1 domain di dalam 1 hosting, maka akan muncul beberapa pilihan domain lainnya.
c. In Directory
Apabila Anda ingin menginstall WordPress dalam direktori lain, Anda bisa mengisi kolom ini. Namun, jika instalasi hanya pada direktori atau domain utama saja, maka kosongkan kolom tersebut.
d. Table Prefix
Biarkan kolom ini pada kondisi default saja
e. Site Name & Site Description
Isi opsi ini dengan nama situs yang Anda miliki. Isi juga bagian deskripsi situs Anda
f. Enable Multisite (WPMU)
Opsi ini jarang sekali diaktifkan, maka jangan ceklis opsi ini.
g. Admin Username, Password, dan Email
Pada ketiga kolom ini adalah pengaturan terkait admin yang bisa mengakses situs Anda. Isi username untuk mengisi nama admin, password untuk kata sandi agar bisa login ke WordPress, dan email adalah email milik admin. Nantinya email juga bisa Anda pakai untuk melakukan reset password apabila lupa dengan password.
h. Select Language
Pada opsi ini, silahkan isi dengan pilihan bahasa utama yang Anda pakai di website Anda
i. Limit Login Attempts
Plugin ini akan terinstall secara otomatis pada WordPress. Fungsi plugin ini adalah untuk membatasi upaya untuk login ke website Anda jika sudah salah memasukkan username maupun password
j. Select Themes
Pada bagian ini silahkan pilih tema yang Anda inginkan jika memang ingin menginstall WordPress menggunakan tema tertentu. Namun jika tidak Anda juga bisa mengabaikan saja opsi ini
k. Email Installation Details to
Kolom ini harus Anda isi dengan alamat email Anda. Pasalnya, melalui cara ini Anda bisa mendapatkan informasi yang detail seputar instalasi WordPress yang sudah Anda lakukan
Apabila semua kolom dan opsi sudah Anda lengkapi, maka silahkan klik “Install”
4. Proses Instalasi
Setelah klik Install, maka Anda harus menunggu beberapa saat lebih dulu. Kurang lebih Anda membutuhkan waktu 3 menit sampai proses instalasinya selesai. Apabila proses instalasi berhasil, maka akan muncul sebuah pemberitahuan yang bertuliskan “Congratulations, the software was installed successfully”. Di bawah kalimat tersebut juga akan muncul beberapa informasi termasuk Administrative URL. Format Administrative URL tersebut biasanya adalah http://namablogAnda.com/wp-admin.
Baca Juga: 6 Cara Membuat Blog di WordPress bagi Pemula, 100% Mudah!
5. Login ke Akun WordPress
Cara install WordPress di cPanel selanjutnya adalah login ke akun WordPress. Ketika Anda atau admin pengelola ingin masuk ke dashboard WordPress, maka harus mengunjungi URL Administratif yang sebelumnya sudah Anda dapatkan. Setelah itu masukkan username dan juga password yang sudah Anda masukkan saat proses instalasi WordPress di cPanel sebelumnya.
6. Proses Instalasi Selesai
Instalasi WordPress di cPanel baru dinyatakan selesai, ketika Anda sudah berhasil masuk ke akun WordPress. Setelah berhasil menginstall WordPress, maka Anda hanya tinggal memaksimalkan saja penggunaan website untuk berbagai kebutuhan.
Optimasi Website WordPress

Agar bisa memiliki website yang cepat dan responsif, Anda bisa melakukan beberapa cara optimasi. Inilah langkah tersebut:
1. Pilihlah Hosting yang Baik
Salah satu penentu kecepatan website adalah kualitas hosting yang Anda pakai. Maka dari itu, usahakan ketika Anda menggunakan jasa hosting pilihlah penyedia jasa yang memang sudah berpengalaman dan memiliki reputasi bagus. Jangan sampai faktor terpenting bagi kecepatan website Anda justru memberikan pelayanan yang buruk.
2. Atur dan Perhatikan Penggunaan Plugin
Plugin memang sangat Anda butuhkan untuk pengaturan dan pengelolaan website. Akan tetapi, jika penggunaannya tidak maksimal maka justru akan memperlambat kinerja website. Usahakan untuk meminimalisir jumlah plugin yang Anda pakai. Paiklah plugin yang memang benar-benar Anda butuhkan saja.
Selain itu, pastikn plugin yang Anda pakai sudah memiliki optimasi yang sesuai dengan versi website WordPress Anda. Pasalnya, jika tidak sesuai hal ini justru akan menyebabkan penginstalan plugin dan justru memperlambat kinerja website.
3. Optimasi Penggunaan Tema
Sama seperti plugin, penggunaan tema memang bisa mempercantik tampilan website. Akan tetapi ketika pemilihan tema Anda buruk, justru hal ini akan mempengaruhi kinerja website. Oleh karena itu, jangan asal memilih tema yang hanya cantik dari segii visual saja.
Sebab ada tema yang visualnya bagus namun memiliki ukuran yang sangat besar. Tentu hal ini bisa membuat kecepatan load website menjadi turun. Untuk itu, pilihlah tema yang seimbang dari segi ukuran maupun tampilan.
4. Lakukan Maintenance Website Rutin
Agar kecepatan website senantiasa optimal, Anda juga harus melakukan maintenance atau perawatan rutin website. Langkah perawatan ini bisa Anda lakukan dengan menjaga supaya website Anda menggunakan plugin dan juga versi WordPress yang selalu uptodate atau versi terbaru.
Selain itu, hapus secara berkala revisi postingan lama yang bisa membebani kinerja website. Apalagi jika Anda biarkan menumpuk terlalu lama. Anda juga harus senantiasa menghapus komentar yang bersifat spam agar tidak mempengaruhi kinerja dan kecepatan website. Langkah perawatan ini setidaknya Anda lakukan 1 bulan sekali, namun jika website memiliki traffic yang tinggi, maka perawatan juga harus Anda lakukan lebih sering.
Nah, itulah cara install WordPress di cPanel yang bisa Anda jadikan referensi. Bagaimana, mudah bukan? Selain lewat cPanel, Anda juga bisa melakukan instalasi melalui beberapa opsi lain. Mulai dari Localhost XAMPP, FTP, Wampserver, Auto Installer Softaculous, VPS, hingga subdomain. Semuanya bisa Anda pilih sesuai preferensi dan kebutuhan masing-masing.