Salah satu bisnis yang sedang berkembang pesat adalah startup. Banyak orang yang tertarik dengan bisnis ini karena potensinya yang besar dan berprospek bagus. Meski begitu, sebelum terjun ke bisnis ini Anda harus menguasai cara memulai bisnis startup terlebih dahulu.
Sebab, meski memiliki peluang yang bagus namun persaingan di bisnis ini juga sangat besar. Untuk itulah Anda harus memiliki strategi yang tepat agar bisa sukses menjalankan bisnis startup. Lalu, bagaimana cara agar bisa menjalankan bisnis ini dengan tepat?
Mengenal Bisnis Startup

Sebelum memasuki cara menjalankan bisnis startup, Anda harus memahami dahulu apa itu startup. Pada dasarnya, startup adalah sebuah istilah yang populer untuk merujuk sebuah perusahaan baru atau rintisan. Jadi, perusahaan tersebut memang masih berada pada fase pengembangan dan baru saja beroperasi atau berdiri. Dalam prosesnya, perusahaan ini masih berada pada tahapan untuk mengembangkan produk dan mencari target pasarnya.
Seiring berkembangnya waktu, istilah startup bisa Anda gunakan untuk merujuk sebuah perusahaan rintisan di sektor teknologi. Namun, meski begitu tidak semua perusahaan baru bisa Anda sebut sebagai startup. Sebab setidaknya ada beberapa karakteristik tertentu dari startup itu sendiri. Beberapa karakteristik tersebut adalah:
- Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
- Memfokuskan kegiatan pada perkembangan bisnis yang cepat
- Pendapatan perusahaan dalam 1 tahun masih kurang dari USD 100.000
- Produk dari perusahaan memiliki tujuan untuk mengisi pasar dan juga menjawab kebutuhan dari masyarakat yang sebelumnya belum ada
- Lebih berfokus dan mengandalkan teknologi informasi serta elektronik
- Model bisnis cenderung adaptif sesuai dengan kebutuhan pasar
Jika memiliki karakteristik-karakteristik itu, barulah sebuah perusahaan layak untuk Anda sebut sebagai startup. Nantinya, startup ini akan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Pertama adalah unicorn, decacorn, dan hectacorn. Inilah perbedaannya:
- Unicorn: perusahaan yang memiliki nilai aset lebih dari 1 milliar dollar AS atau sekitar 14 triliun rupiah
- Decacorn: perusahaan rintisan yang memiliki nilai aset perusahaan sudah mencapai 10 milliar dollar AS
- Hectacorn: perusahaan yang memiliki nilai aset perusahaan lebih dari 100 milliar dollar AS
Baca Juga: Inspirasi Nama Unik untuk Usaha yang Keren dan Mudah Diingat
Cara Memulai Bisnis Startup untuk Pemula

Untuk menjalankan bisnis startup memang bukanlah hal yang mudah. Sebab, ada banyak sekali hal yang harus Anda siapkan dan jalankan sebaik mungkin. Inilah beberapa cara memulai bisnis startup untuk pemula yang bisa Anda praktekkan:
1. Buatlah MVP (Minimum Viable Product)
Untuk memulai bisnis startup langkah pertama yang paling penting bagi Anda adalah menyiapkan MVP atau Minimum Viable Product. MVP pada dasarnya adalah sebuah fitur yang nantinya bisa memuaskan pelanggan ketika Anda merilis sebuah bisnis. Hadirnya MVP inilah yang bisa membantu Anda agar bisa me-launch bisnis secara sukses.
Di dalam MVP akan terdapat berbagai akses ke berbagai fitur yang bisa user atau pengguna gunakan. Fitur-fitur ini akan sangat bermanfaat untuk produk Anda ketika sudah Anda rilis ke pasaran. Pengguna akan bisa mencoba produk Anda dan memberikan feedback berupa masukan dan kritik terhadap produk Anda.
Nah, feedback inilah yang akan bermanfaat untuk kemajuan dan kesiapan produk Anda. Nantinya, seiring perkembangan produk dan bisnis, Anda bisa menambahkan berbagai fitur baru yang lebih bermanfaat.
2. Membuat Website untuk Bisnis Startup
Dalam menjalankan startup, maka kehadiran website akan sangat penting. Bagi perusahaan online, website akan sangat berguna untuk mengenali bisnis dan perusahaan Anda. Selain itu, segala informasi mengenai produk dan perusahaan juga bisa Anda cantumkan dalam website.
Dengan begitu, pelanggan tidak akan kebingungan dalam mencari informasi mengenai produk dan perusahaan Anda. Nantinya, website ini juga akan berguna untuk membangun citra serta reputasi bisnis startup yang bagus. Untuk itulah, sebisa mungkin buat website yang profesional, user-friendly, serta tidak lupa informatif bagi pengunjung.
Agar website perusahaan atau bisnis startup lebih terlihat profesional, maka Anda harus membuat domain yang tepat. Domain akan berfungsi sebagai identitas dari bisnis yang Ana miliki dan akan pelanggan ingat. Untuk itulah pemilihan domain ini tidak bisa Anda lakukan sembarangan. Beberapa pilihan domain yang bisa Anda gunakan adalah:
- .STORE
- .PRESS
- .WEBSITE
- .SPACE
- .TECH
- .SPACE
- dan lain sebagainya
3. Selalu Fokus Pada Tujuan Bisnis
Cara memulai bisnis startup selanjutnya adalah dengan selalu fokus pada tujuan bisnis. Banyak bisnis startup yang pada akhirnya gagal dan bangkrut di tengah jalan karena tidak bisa fokus pada tujuan awal bisnis mereka. Untuk itulah sebagai pemilik startup, Anda harus memegang tujuan ini dengan kuat.
Kehadiran MVP memang menjadi pondasi yang bagus bagi bisnis startup. Akan tetapi tujuan bisnis lah yang akan menentukan sukses atau tidaknya bisnis Anda. Beberapa hal yang bisa Anda terapkan agar fokus bisa terjaga adalah:
- Tentukan tujuan paling awal berdirinya bisnis startup
- Buat poin-poin kegiatan yang bisa Anda pecah dalam beberapa tugas
- Pakai data feedback dari pelanggan sebagai pedoman pengambilan keputusan bisnis
- Selalu evaluasi dan pantau jalannya bisnis
4. Buat Produk yang Spesifik
Bagi sebuah bisnis startup, kehadiran produk atau layanan adalah kunci utama. Sebab, inilah yang akan menjadi tulang punggung atas apa yang Anda jual ke pelanggan. Untuk itu, pastikan Anda membuat produk atau layanan yang memang spesifik dan jelas. Misalnya, rumuskan bagaimana produk tersebut bisa memecahkan masalah pengguna, bagaimana cara kerjanya, promosi, dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, produk ini tetap bisa Anda kembangkan. Akan tetapi, dalam pengembangannya jangan sampai Anda kehilangan identitas dari produk tersebut. Untuk itulah sangat penting adanya tujuan dan prinsip awal pendirian bisnis startup.
Anda bisa memulainya dengan memfokuskan diri pada produk atau layanan yang akan Anda tawarkan. Setelah itu, buat kategori mana fitur yang wajib ada dan mana fitur yang bersifat opsional. Terakhir, persempit penawaran pokok dari bisnis startup Anda.
5. Tentukan Target Pasar dengan Tepat
Cara memulai bisnis startup selanjutnya adalah dengan menentukan target pasar. Target pasar atau pelanggan ini sangat penting untuk Anda tentukan sebab merekalah pihak yang akan menggunakan produk atau layanan Anda. Untuk itulah hal ini harus Anda siapkan sebaik mungkin dan tidak boleh Anda lewatkan.
Carilah siapa saja target pasar yang paling potensial untuk membeli produk Anda. Selain itu, setelah perilisan MVP, Anda bisa mendapatkan feedback yang bisa membantu Anda menemukan buyer persona. Nantinya, buyer persona inilah yang bisa Anda pakai untuk menentukan siapa target pasar Anda dan merumuskan strategi pemasaran Anda. Jika target pasar sudah tertata, maka formula untuk strategi marketing bisa lebih matang.
6. Buat Timeline yang Jelas untuk Setiap Kegiatan
Cara memulai bisnis startup terakhir adalah dengan membuat timeline atau jangka waktu yang jelas dan ketat. Timeline ini akan sangat membantu Anda dalam menjalankan setiap kegiatan bisnis supaya bisa lebih tertata dan selesai tepat waktu. Tanpa adanya timeline yang jelas, maka jalannya bisnis Anda tidak akan berprogress dan tidak rapi.
Jika satu tugas sudah selesai, maka segeralah beranjak ke tugas dan kegiatan lainnya. Hasilnya, momentum kegiatan bisnis tetap terjaga dengan baik dan semangat bekerja bisa tetap optimal. Akhirnya, bisnis startup yang Anda jalankan bisa berkembang dengan pesat dan sesuai target waktu yang sudah Anda tentukan. Adanya timeline ini juga sangat berguna untuk mencegah bisnis startup Anda pada kebangkrutan karena tidak memiliki timeline yang jelas.
Itulah beberapa cara memulai bisnis startup untuk pemula yang bisa Anda praktekkan. Di Indonesia sendiri, peluang untuk menjalankan startup masih terbuka sangat lebar untuk siapa saja. Bahkan saat ini sudah ada lebih dari 1000 perusahaan startup yang memiliki perkembangan serta progress yang cukup baik.
Selain itu, di beberapa daerah di Indonesia juga sudah memiliki komunitas startup sendiri. Contohnya adalah Bandung yang memiliki komunitas Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia serta Bandung Digital Valley. Beberapa perusahaan besar dunia juga turun tangan untuk mengadakan pelatihan startup di Indonesia. Contohnya adalah Google dengan pelatihan Gapura Digital.
Di Indonesia, jalannya startup lebih banyak dominasi di bidang penyedia informasi, layanan marketplace, bidang pendidikan, dan juga game. Variasi ini memang belum sebanyak yang ada di luar negeri. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu pasti variasi ini juga akan berkembang dengan sendirinya. Jadi, apakah Anda tertarik untuk menjalankan bisnis startup juga?