Harga saham BCA hari ini memang sangat menarik perhatian dari para investor di Indonesia. Bukan tanpa alasan, sebab hari ini yaitu 13 Oktober 2021 adalah hari pertama saham BCA setelah stocksplit. Tentunya kebijakan baru dari BCA ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para investor. Lalu, bagaimana pergerakan harga saham BCA? Seperti apakah prospeknya setelah stocksplit? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Sekilas Tentang Bank BCA

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Bank BCA. Bank ini adalah bank swasta terbesar dan memiliki reputasi yang sangat bagus di Indonesia. Bank BCA berdiri pada 21 Februari 1957 dan pendirinya adalah Sudono Salim. Saat ini, bank ini memiliki kantor utama yang ada di Menara BCA, Grand Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.1 Jakarta.
Sektor utama dari bank ini adalah sektor perbankan dan sudah sejak lama menghadirkan layanan terbaik untuk para nasabah. BCA terus menerus mengembangkan sistem seperti contohnya online system untuk kantor cabang dan layanan perbankan yang lengkap. BCA juga terkenal akan terobosannya yang terbilang sangat bermanfaat untuk industri perbankan tanah air.
Salah satu terobosan itu adalah adanya layanan Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine (ATM) pada tahun 1990-an. Pengembangan ATM saat itu memang pertama kali oleh BCA. Sampai tahun 1991, BCA terus memperluas jaringan ATM mereka dengan menempatkan 50 mesin ATM pada berbagai lokasi di Jakarta. Perluasan mesin ATM tersebut terus berjalan secara intensif dan masif di seluruh Indonesia.
Saham BBCA yang Memiliki Reputasi Bagus
Bank BCA juga berhasil memiliki produk saham yaitu saham BCA atau dengan kode BBCA. Reputasi dari saham ini terbilang sangat bagus, sehingga tidak heran banyak investor yang selalu penasaran berapa harga saham BCA hari ini. Bahkan saham BCA termasuk dalam golongan saham blue chip yang memiliki nilai fundamental yang sangat baik.
Penawaran pertama atau IPO saham BCA pertama kali terjadi pada 31 Mei 2000. Saat itu harga saham BCA adalah sebesar Rp.1.400 perlembarnya. Saat ini pemegang saham terbesar di BCA adalah grup Djarum melalui Dwimuria Investama. Presentasenya mencapai nilai 55,5% dan sisanya 44,5% adalah saham milik masyarakat.
Sejak penawaran pertama, saham BCA sempat melakukan kegiatan stocksplit atau pemecahan harga saham beberapa kali. Adanya kegiatan stocksplit dari BCA selalu mendapatkan sambutan hangat dari para investor. Tidak hanya itu, tren harga saham BCA juga selalu menunjukkan nilai yang sangat positif.
Harga Saham BCA Hari Ini: Update Setelah Stocksplit

Merujuk pada jadwal yang sudah BCA tetapkan, hari ini tanggal 13 Oktober 2021 adalah hari pertama stocksplit saham BCA terjadi. Tidak heran jika update terbaru harga saham BCA hari ini sangat banyak investor nantikan. Rasio pemecahan nilai saham yang BCA pakai adalah 1:5. Akibat kegiatan stocksplit ini, jumlah saham BCA secara total membesar hingga mencapai nilai 123,27 milliar saham.
Sebelum membahas harga saham BCA hari ini, perlu Anda ketahui bahwa penutupan harga saham BCA terakhir pada 12 Oktober 2021 adalah sebesar Rp. 36.600. Setelah itu, proses stocksplit terjadi dan nilai saham terpecah menjadi Rp. 7250. Akibat stocksplit, harga saham BCA hari ini langsung meroket hingga nilai Rp. 7.525. Kenaikan harga ini tentu menjadi bukti betapa hangatnya sambutan investor terhadap pemecahan nilai saham BCA.
Baca Juga: Saham KRAS Hari Ini dan Prospeknya Kedepan Bagi Para Investor
Prospek Harga Saham BCA Setelah Stocksplit
Setelah mengetahui harga saham BCA hari ini setelah stocksplit Anda tentu penasaran bagaimana prospek saham BCA. Menurut para analis saham, kegiatan pemecahan nilai saham dari BCA memang sangat cerdas dan merupakan keputusan yang baik. Sebab, pemecahan nilai ini bisa membantu meningkatkan nilai likuiditas perdagangan saham BBCA menjadi lebih tinggi di BEI dan sekaligus lebih terjangkau.
Para investor juga lebih bisa menjangkau nilai saham BBCA dengan lebih baik lagi. Dampak lain yang tumbul dari kegiatan stocksplit ini adalah citra bank BCA yang semakin meningkat. Ada kenaikan nilai kapitalisasi pasar yang bisa sangat menguntungkan BCA.
Posisi BBCA juga masih berada dalam urutan teratas sebagai saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai Rp. 902,37 triliun. Jadi, dari data ini bisa Anda lihat bahwa prospek saham BCA kedepannya akan lebih menunjukkan tren yang lebih baik lagi. Bahkan bisa berpeluang terus menaikkan tren kenaikan harga saham dengan konsisten.
Para analis saham berpendapat stocksplit ini akan lebih bersahabat untuk para investor ritel. Itulah yang menjadi alasan mengapa kenaikan BBCA masih akan sangat bagus. Bahkan, banyak yang memprediksi bahwa proyeksi harga saham BCA 1 sampai 3 tahun kedepan bisa menyentuh nilai Rp. 10.400.
Hal ini juga adalah akibat dari sentimen pasar yang semakin membaik akibat pemulihan ekonomi di Indonesia yang masih terus berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, inilah beberapa alasan lain yang membuat nilai harga saham BCA akan tetap bagus di beberapa tahun mendatang:
1. Reputasi dan Brand Image BCA
Siapa yang tidak tahu akan BBCA? Produk saham dari Bank BCA memang sangat terkenal di pasar modal. Inilah yang membuat investor cenderung mudah percaya pada saham BCA karena reputasinya yang bagus. Dari segi perbankan, BCA juga terkenal akan kinerjanya yang sangat baik untuk melayani kebutuhan para nasabah. Masyarakat Indonesia mayoritas sudah mengetahui bagusnya kinerja dari bank ini.
Brand image dari BCA juga sangat bagus dan kuat. Investor dan trader saham akan lebih tertarik untuk berinvestasi di BBCA dalam rentang waktu yang agak panjang. Buktinya bisa Anda lihat pada fluktuasi harga saham BCA hari ini yang memang biasanya bekisar antara nol koma sekian persen sampai 2% an saja. Para investor dan trader tidak terlalu berminat untuk melakukan trading saham BCA dalam waktu yang singkat, melainkan dalam waktu yang agak panjang.
2. Grafik Pergerakan Harga Saham yang Mudah Investor Baca
Alasan lain mengapa saham BCA nilainya terus naik adalah grafiknya yang cenderung mudah untuk investor baca. Bahkan para orang awam yang tidak berkecimpung dalam dunia investasi bisa membaca grafik harga saham BCA dengan mudah. Pasalnya, memang grafik BBCA cenderung stabil bahkan naik terus.
Meski pelan, namun pergerakan nilai yang stabil naik ke atas membuat grafik saham BCA selalu hijau. Padahal, di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya ada sedikit sekali saham yang bisa memiliki grafik seperti itu. Nah, BBCA adalah salah satu yang berhasil memiliki tren grafik stabil dan bagus. BBCA juga tidak memiliki riwayat sebagai saham yang bisa investor goreng, dengan nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar. Tidak heran jika banyak orang yang memilih saham BCA karena riwayatnya yang anti goreng ini.
3. Harga Saham yang Relatif Mahal
Sebelum kegiatan stocksplit, harga saham BBCA memang sudah relatif mahal daripada saham lainnya, yaitu Rp.30.000 per sahamnya. Jika Anda ingin berinvestasi ke saham ini tentu harus menyiapkan modal yang cukup besar paling tidak diatas 3 juta rupiah. Tidak hanya itu, para investor yang sudah mapan dan punya modal besar untuk investasi misalnya 10 juta saja terkadang malas memilik BCA karena hanya akan dapat beberapa lot saham saja.
Hal ini yang membuat saham BCA memang cocok untuk investor jangka panjang. Akibatnya, nilai fluktuasi harian saham ini juga terbilang sangat kecil. Namun setelah stocksplit, harga saham BCA tentu akan jauh lebih terjangkau untuk para investor ritel. Tentu akan semakin besar peluang bagi investor baru yang akan memilih saham BCA ini.
4. Kinerja yang Baik Meski Pandemi
Pandemi virus corona juga menjadi bukti bagaimana kinerja saham BCA yang sangat baik dan tahan terhadap goncangan. Meski sempat turun, namun kinerja perusahaan yang baik, berhasil menstabilkan harga saham kembali. Bank BCA bahkan berhasil menjadi bank dengan perolehan laba bersih terbesar di tahun 2021 kuartal awal. Inilah yang banyak membuat investor yakin terhadap saham BCA.
Itulah informasi harga saham BCA hari ini yang paling update setelah kegiatan stocksplit. Kesimpulannya adalah prospek BBCA meman masih sangat baik dalam jangka panjang dan berpotensi mendatangkan keuntungan bagi para investornya. Jadi, bagi Anda yang ingin investasi di saham ini, bisa langsung memulainya saat ini juga.