Pernahkah Anda mendengar tentang mata uang USD Tether? Koin ini memiliki mekanisme harga yang sedikit berbeda dengan mata uang kripto lainnya. Meski begitu, nilai kapitalisasi dari koin ini juga terbilang sangat besar. Tidak heran jika popularitas dari koin ini masih terus meningkat sampai hari ini. Inilah berbagai hal yang perlu Anda tahu tentang USD Tether.
Sekilas Tentang Mata Uang USD Tether

Pada dasarnya, mata uang USD Tether adalah salah satu jenis stablecoin yang nilainya mencerminkan pergerakan dolar AS. USDT ini bertujuan untuk melindungi para penggunanya dari naik turunnya nilai mata uang kripto yang sangat tinggi dan beresiko. Jadi, Tether menjangkarkan nilanya ke harga dolar AS supaya pergerakannya lebih stabil.
Penemu dari Tether adalah Jan Ludovicus van der Velde. Ia merupakan seorang CEO dari Bitfinex dan juga Tether Limited. Dalam kegiatannya, USD Tether menggunakan jaringan Bitcoin Omni layer sebagai protokol transpornya. Saat ini Tether bisa Anda temukan sebagai token ERC-20 di Ethereum. Nantinya, di dalam pasar kripto Anda bisa menukarkan setiap keping USDT dengan dolar AS dengan menggunakan Tether platform.
Kisaran harga USDT sudah ditetapkan yaitu sekitar harga 1 dolar. Jadi, tinggi naiknya koin ini merupakan cerminan dari harga dolar AS. Meski memiliki mekanisme yang sedikit berbeda dengan koin lain, namun popularitas dari USDT ini terbilang sangat besar. Bahkan saat ini Tether sudah berhasil memasuki jajaran mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi terbesar di dunia.
Perbedaan USDT dengan USD
Mata uang USD Tether tentu berbeda dengan mata uang dolar AS biasa. Perbedaan utama dari keduanya terletak pada kebijakan serta regulasi. USD atau dolar AS memiliki peraturan dan regulasi yang berasal dari Federal Reserve di Amerika Serikat. Tentunya hal ini berbeda dengan USDT yang merupakan mata uang kripto yang dibuat oleh perusahaan Tether Limited.
Selain itu, dalam penggunaanya USDT juga sama seperti Bitcoin, Ethereum, maupun mata uang kripto lainnya. Dimana berbagai mata uang kripto ini bisa Anda gunakan untuk membeli token atau koin lain yang sejenis. Kepemilikan USDT juga tidak memiliki jaminan, klaim hukum, maupun hak kontrak terhadap kerugian seperti dolar AS biasa. Jadi, memang secara garis besar keduanya sangat berbeda meski pergerakan USDT merupakan cerminan dari USD.
Kini penggunaan USDT adalah sebagai pairing atau pasangan yang sangat umum dipakai di berbagai pertukaran mata uang kripto di seluruh dunia. Ketika akan membeli koin, Anda akan menjumpai hal ini. Misalnya Bitcoin yang memiliki pasangan USDT akan terbaca BTC/USDT, atau Ethereum dengan USDT yang terbaca ETH/USDT, dan lain sebagainya.
Cara Membeli USDT
Meski memiliki perbedaan dengan mata uang kripto lain seperti Ethereum, Bitcoin, atau yang lain, namun secara garis besar cara beli Tether kurang lebih sama. Anda bisa membeli USDT di berbagai exchanger mata uang kripto yang memang menawarkan Tether. Berikut adalah caranya:
- Pilih exchanger yang menawarkan USDT dan memiliki izin regulasi dari Bappebti. Beberapa exchanger atau broker yang bisa Anda pilih mulai dari Tokocypto, Rekeningku, Pintu, Binance, Triv, dan lain sebagainya. Pemilihan exchanger ini bisa Anda sesuaikan dengan preferensi masing-masing. Asalkan pastikan broker yang Anda pilih memang sudah memiliki izin operasional supaya keamanan transaksinya terjaga dengan baik
- Setelah itu silahkan download dan pasang exchanger tersebut di smartphone Anda. Jika sudah, silahkan masuk ke aplikasi dan lakukan pendaftaran diri
- Proses pendaftaran diri ini menjadi penting supaya Anda bisa memiliki akun dari exchanger tersebut dan proses jual beli USDT bisa terjadi
- Setelah pendaftaran dan data diri sudah Anda lengkapi, maka selanjutnya Anda harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu sampai akun Anda sudah aktif
- Jika akun dinyatakan sudah aktif, maka Anda sudah bisa masuk ke aplikasi untuk menyetorkan sejumlah deposit
- Deposit awal ini akan berguna sebagai modal yang bisa Anda pakai untuk membeli USDT
- Setelah itu, proses jual beli USDT pun sudah bisa Anda jalankan. Baik itu untuk kebutuhan trading maupun investasi
Saat ini harga dari Tether adalah sebesar Rp. 14.293 per koinnya. Tentu harga ini bisa naik maupun turun tergantung pada pergerakan harga dolar setiap harinya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Ethereum dan Keunggulannya
Kontroversi yang Membayangi Tether

Meski mata uang USD Tether bergerak dengan mencerminkan harga USD, bukan berarti koin ini bebas dari kontroversi. Salah satu contoh kotnroversi dari USDT terjadi pada 2018 silam. Perusahaan Tether Limited ternyata gagal untuk melakukan audit keuangan yang bisa membuktikan bahwa perusahaan itu benar memiliki cadangan uang USD seperti yang mereka klaim sebelumnya.
Tentu kegagalan audit ini membuat regulator menjadi curiga dan akhirnya mengirimkan surat panggilan untuk Tether Limited. Tidak berhenti sampai situ, pada tahun 2019 Jaksa Umum New York Letita James juga membuka suara tentang mata uang USD Tether.
Letita James mengatakan bahwa perusahaan induk dari Tether sudah menyembunyikan kerugian yang sangat besar yaitu sekitar USD 850 juta yang merupakan kerugian dana investor dan dana nasabah. Untuk kasus ini pihak Tether Limited kemudian buka suara.
Tether Limited mengklaim bahwa uang uang tersebut tidaklah hilang seperti yang Letita James tuduhkan. Akan tetapi uang tersebut diamankan oleh pihak ketiga yaitu Crypto Capital yang memiliki kantor di Negara Swiss. Meski memiliki sisi kontroversinya tersendiri, namun hingga kini masih banyak sekali bursa kripto yang menggunakan Tether USD untuk mempermudah proses transaksi mereka.
Tips Sebelum Membeli Aset Kripto
Mata uang USD Tether maupun berbagai jenis aset kripto lain memang sangat menggoda. Anda bisa mendapatkan keuntungan dari aset ini namun jangan lupa juga bahwa akan selalu ada resiko di dalamnya. Apalagi resiko untuk melakukan trading dan investasi kripto tergolong besar. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus benar-benar Anda siapkan sebelum membeli aset kripto, seperti:
1. Lakukan Riset Menyeluruh
Sebelum membeli mata uang kripto apapun, maka jangan pernah melewatkan proses riset. Pasalnya, riset ini akan sangat bermanfaat untuk memberikan informasi dan gambaran kepada Anda seputar aset yang akan Anda beli. Anda harus mengetahui apa saja kelebihan dan resiko dari aset kripto yang akan Anda beli. Akan sangat beresiko bagi Anda jika langsung membeli kripto namun tidak memahami apa saja resikonya.
2. Jangan Beli Lebih Dari yang Anda Mampu
Ketika Anda memiliki modal, maka membeli aset kripto bukanlah hal yang salah. Namun, jangan pernah membeli lebih dari apa yang Anda mampu. Dalam artian jangan sampai Anda justru harus meminjam uang demi membeli kripto. Sebab hal ini akan sangat bersiko karena terdapat volatilitas yang sangat tinggi di mata uang kripto apa saja.
Iya kalau Anda bisa langsung meraih keuntungan dan nilai aset kripto memang terus meningkat, tapi jika tidak? Anda justru akan mengalami kerugian berlipat ganda. Anda harus membayar pinjaman sekaligus merasakan kerugian dari nilai kripto yang merosot. Jadi pastikan Anda membeli aset kripto sesuai kemampuan yang Anda miliki.
3. Beli Dalam Jumlah Sedikit Dulu
Anda juga bisa memulai perjalanan di dunia kripto dengan membeli aset dalam jumlah yang kecil dahulu. Sebab, hal ini akan sangat berguna dan bisa menghindarkan Anda dari resiko. Anda bisa menggunakan rumus 20% dari modal yang Anda miliki ketika ingin terjun ke dunia kripto pertama kali.
4. Pastikan untuk Menghindari FOMO
Banyak orang yang akhirnya merugi karena terjebak pada perasaan FOMO atau fear of missing out. Mereka cenderung langsung membeli sesuatu ketika nilainya tinggi padahal belum tentu nilai tersebut akan bertahan dalam waktu yang lama. Sebaliknya, justru selalu beli aset ketika harganya sedang rendah. Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami kerugian.
Nah, itulah berbagai informasi yang harus Anda pahami seputar mata uang USD Tether. Meski penuh kontroversi nyatanya nilai kapitalisasi dari mata uang ini memang tergolong sangat besar. Jadi memang bukan hal yang aneh jika kemudian Anda juga tertarik pada USDT. Hanya saja, pastikan Anda benar-benar siap akan segala resiko yang mungkin terjadi di kemudian hari dan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum membeli USDT. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari potensi kerugian.