Mau Nabung Saham Syariah? Simak Tips dan Cara Nabungnya Disini!

nabung saham syariah

Salah satu kegiatan investasi yang saat ini mulai banyak peminatnya adalah nabung saham. Tidak hanya saham konvensional, nabung saham syariah juga banyak sekali peminatnya. Bukanlah hal yang mengherankan sebab kegiatan ini memang bisa memberikan potensi keuntungan yang besar di masa depan. Selain itu, dengan menabung saham, Anda bisa menyiapkan dana untuk kebutuhan di masa depan dengan lebih baik. Lalu, bagaimana cara dan tips untuk menabung di instrumen saham syariah? Simak informasinya berikut ini!

Apa Sih Maksud Nabung Saham Syariah Itu?

nabung saham syariah
(sumber gambar: padangkita.com)

Mungkin sebagian dari Anda masih ada yang belum memahami apa maksud dari nabung saham. Jadi, pada dasarnya kegiatan ini sama dengan menabung uang di bank. Hanya saja, yang Anda tabung adalah saham, bukan uang tunai. Kegiatan ini sebenarnya sama seperti investasi saham biasa. Namun, perbedaannya adalah Anda tidak langsung meletakkan modal Anda dalam satu waktu dan menunggu keuntungan dalam beberapa tahun.

Secara rutin dan konsisten, Anda harus menambah jumlah saham yang Anda miliki. Inilah mengapa kegiatan ini memiliki istilah menabung. Sebab, pembelian saham syariah yang Anda lakukan itu berlangsung secara rutin. Lalu, apakah keuntungan dari kegiatan ini?

Karena sama seperti investasi pada umumnya, nabung saham syariah juga akan mendapatkan keuntungan seperti saat Anda berinvestasi. Keuntungan tersebut meliputi dividen, capital gain, dan juga terhindar dari potensi saham yang bertentangan dengan prinsip Islam. Untuk keuntungan dividen, akan tergantung pada perusahaan atau emiten tempat Anda berinvestasi.

Sementara itu, keuntungan berupa capital gain, adalah selisih dari harga ketika membeli saham syariah dan menjualnya. Anda juga bisa menjalankan kegiatan ini dengan tenang dan tentram. Sebab di saham syariah, saham yang Anda ambil tidak akan bertentangan dengan prinsip atau syariah Islam. Prinsip syariah tersebut juga sudah MUI setujui bersama dengan OJK.

Cara Nabung Saham Syariah

Dengan kegiatan menabung ini, Anda juga bisa memulai kegiatan investasi dari modal yang tidak besar. Bahkan hanya dengan uang sebesar Rp.100.000 saja Anda sudah bisa memulai nabung saham. Selain itu, cara nabungnya juga sama dengan saham konvensional pada umumnya. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Memilih Perusahaan Sekuritas 

Langkah pertama adalah dengan menentukan perusahaan sekuritas yang akan menjadi perantara transaksi Anda di pasar modal. Ada banyak sekali perusahaan sekuritas atau broker saham yang memiliki reputasi yang bagus dan terpercaya. Anda bisa memilihnya sesuai dengan preferensi masing-masing.

Beberapa contoh broker yang bisa Anda pilih adalah seperti BNI Sekuritas, Indo Premier, Mandiri Sekuritas, dan lain sebagainya. Kuncinya adalah memilih broker yang memang sudah legal dan terdaftar di OJK. Jangan sampai memilih broker yang ilegal karena berpotensi bisa merugikan Anda sebagai investor.

2. Melakukan Pembukaan Rekening Saham

Sama seperti tabungan di bank, Anda juga membutuhkan rekening saat nabung saham. Pemukaan rekening ini bisa Anda lakukan secara online dengan menghubungi perusahaan sekuritas atau broker. Saat melakukan pembukaan rekening, ada beberapa hal yang harus Anda siapkan, mulai dari:

  • KTP atau paspor
  • Fotokopi buku tabungan
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Kartu NPWP
  • dan Materai 6 ribu

Dengan berbagai dokumen tersebut, Anda baru bisa melakukan pembukaan rekening saham.

3. Setor Nominal Awal atau Modal Awal Tabungan Saham Syariah

Setelah melengkapi semua pendaftaran untuk membuka rekening, nabung saham syariah selanjutnya adalah setor modal awal. Untuk deposit awal atau modal awal ini biasanya akan tergantung pada kebijakan setiap perusahaan sekuritas. Sebab, ada yang bisa memulainya dari nominal yang kecil, namun ada juga dengan jumlah yang besar.

Dana yang ada di tabungan inilah yang akan Anda pakai untuk membeli saham syariah. Nantinya, setelah menyelesaikan proses top up atau menyetorkan uang, Anda akan mendapatkan ID. Fungsi dari ID ini adalah untuk mengakses aplikasi transaksi saham yang bisa Anda install di laptop ataupun smartphone dengan mudah.

4. Mengunduh dan Menginstall Aplikasi Saham

Setelah modal siap, maka nabung saham syariah baru bisa Anda lakukan jika aplikasi saham sudah Anda miliki dan install. Saat ini sudah banyak sekali aplikasi ini yang bisa membantu Anda dalam transaksi nabung saham, termasuk produk saham yang syariah. Perusahaan sekuritas juga mayoritas sudah memiliki aplikasinya tersendiri. Dengan begitu, Anda hanya tinggal menginstallnya dan menggunakannya saja.

5. Memilih Saham yang Ingin Anda Tabung

Cara nabung saham syariah selanjutnya adalah memilih saham untuk Anda tabung. Karena berfokus pada syariah, maka Anda harus memilih produk saham yang syariah. Untuk daftarnya sendiri, Anda bisa melihatnya di OJK ataupun Bursa Efek Indonesia (BEI), apa saja saham yang termasuk dalam kategori syariah. Setelah itu, pilih yang paling memiliki prospek baik dan sesuai dengan keinginan Anda.

6. Mulai Menabung Saham

Terakhir adalah menabung saham. Setelah yakin akan produk saham yang akan Anda ambil, Anda bisa langsung membeli saham tersebut. Jumlah minimal pembeliannya tentu saja sebanyak 1 lot atau 100 lembar. Karena menggunakan prinsip menabung, maka Anda bisa membeli dalam jumlah yang kecil terlebih dahulu. Karena setelah itu, Anda akan membeli saham secara rutin setiap bulannya. Dengan konsistensi, maka dalam kurun waktu tertentu, tabungan saham Anda bisa menjadi semakin banyak.

Baca Juga: Investasi Saham Adalah? Simak Informasi Lengkapnya Berikut Ini!

Tips Nabung Saham Syariah yang Efektif

nabung saham syariah
(sumber gambar: riaurealita.com)

Agar nabung saham syariah berjalan dengan lancar, maka ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Beberapa tips tersebut adalah:

1. Pastikan Mengenali Daftar Produk Saham Syariah

Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 3 (tiga) jenis indeks saham syariah yang bisa Anda jadikan acuan. Indeks ini berisikan daftar saham yang bisa Anda beli dan sudah sesuai dengan prinsip dan syariat Islam. Pertama adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), kedua adalah Jakarta Islamic Index 70 (JII70), terakhir adalah Jakarta Islamic Index (JII). Ada sekitar 400 saham syariah yang bisa Anda pilih dengan mudah.

2. Memastikan Bahwa Saham Sudah Bebas dari Praktek yang Tidak Sesuai Syariah

Setelah memilih saham, maka sebelum nabung saham syariah Anda juga harus mengecek lagi dengan teliti bagaimana kondisi emiten dari saham tersebut. Pastikan perusahaan tempat Anda berinvestasi nantinya sudah bebas dari praktek yang bertentangan dengan ajaran Islam. Setidaknya, ada beberapa kriteria yang menurut OJK bisa menjadi acuan perusahaan syariah. Diantaranya adalah:

  • Emiten sudah memenuhi dan menandatangani akad sesuai dengan prinsip dan syariat Islam
  • Jalannya perusahaan, mulai dari jenis usaha, produk jasa atau barang, dan pengelolaan emiten tidak berseberangan dengan prinsip syariah
  • Perusahaan atau emiten sudah memiliki SCO atau Syariah Compilance Officer. SCO adalah setara dengan pejabat atau petugas yang sudah memiliki sertifikat dari Dewan Syariah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia. Adanya SCO ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prinsip syariah yang mereka anut. Dengan begitu, bisa menjadi bukti bahwa perusahaan atau emiten memang sudah memahami konsep syariah yang ada di pasar modal dengan baik dan bisa menjalankannya dengan baik juga.

3. Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal

Meskipun berkonsep syariah, analisis dari saham ini tetap sama dengan saham konvensional. Anda juga harus memahami kedua hal ini sebagai acuan pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dari sekian banyak daftar saham syariah yang ada di indeks, Anda juga tidak bisa dengan sembarangan memilihnya. Anda harus memilih saham terbaik berdasarkan analisis teknikal dan fundamental.

Hal ini bertujuan agar Anda benar-benar mendapatkan saham yang berprospek baik di masa depan dan bisa memberikan keuntungan yang optimal. BEI juga sudah memberikan fasilitas adanya ringaksan performa perusahaan atau emiten yang bisa Anda lihat dari website resmi BEI.

4. Konsisten dan Disiplin

Karena sama prinsipnya dengan menabung, maka Anda harus benar-benar konsisten dan disiplin dalam menabung saham syariah. Sebab, keuntungan yang Anda dapatkan di masa depan, bergantung dari seberapa konsistennya Anda menyisihkan keuangan untuk Anda alihkan dalam bentuk saham. Jika Anda tidak disiplin dan konsisten, maka portofolio Anda juga tidak akan naik kedepannya.

Itulah ulasan tentang nabung saham syariah selengkapnya. Semoga dengan informasi ini, Anda yang ingin melakukan kegiatan menabung saham bisa berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan ya! Selamat menabung saham!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *