Saham memang menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat menarik untuk Anda pelajari. Mulai dari pengertian saham, sampai berbagai hal yang bisa mempengaruhi harga saham itu sendiri. Salah satu hal yang ternyata mempengaruhi harga saham adalah suku bunga. Lalu, bagaimana pengaruh suku bunga terhadap harga saham? Simak informasinya berikut ini.
Hal-hal yang Mempengaruhi Harga Saham

Sebagai salah satu instrumen investasi, harga saham akan sangat terpengaruh oleh banyak hal. Naik dan turunnya harga saham, akan sangat lumrah untuk terjadi. Secara garis besar, hal yang mempengaruhi harga saham terbagi menjadi 2 (dua), yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal Perusahaan
Faktor internal, adalah hal yang mempengaruhi harga saham namun berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Mulai dari aksi korporasi perusahaan dan proyeksi kinerja perusahaan di masa depan. Jajaran manajemen perusahaan bisa mengeluarkan suatu kebijakan yang bisa mempengaruhi harga saham, ini termasuk dalam aksi korporasi yang bisa berpengaruh pada harga saham.
Kebijakan tersebut tentu memiliki dampak yang cukup besar pada harga saham itu sendiri. Beberapa kebijakan yang termasuk dalam hal ini adalah proses merger, divestasi, right issue, hingga terjadinya akuisisi oleh perusahaan.
Contoh kasusnya adalah ketika PT. ABC melakukan akuisisi terhadap PT. UNI. Nah, dari kegiatan akuisisi tersebut, akan muncul spekulasi bahwa PT. ABC memiliki kekuatan yang lebih besar daripada PT. UNI. Akibatnya, harga saham dari PT. ABC tentu akan meningkat.
Selain itu, proyeksi atau perkiraan terhadap kinerja perusahaan di masa depan juga akan turut mempengaruhi harga saham. Sebab, kinerja dari suatu perusahaan akan menjadi pondasi analisa oleh investor untuk mengkaji saham perusahaan. Beberapa hal yang akan menjadi sorotan adalah laba perusahaan, tingkat rasio utang, rasio nilai buku, hingga earnings per share (EPS).
2. Faktor Eksternal
Sementara itu, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan dan cenderung lebih sulit untuk mengatasinya. Contoh dari faktor eksternal ini adalah kondisi ekonomi makro. Memang faktor eksternal akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap harga saham.
Hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal ini adalah kebijakan pemerintah, fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, kondisi fundamental ekonomi makro, sentimen pasar, faktor manipulasi pasar, dan faktor kepanikan. Untuk suku bunga sendiri termasuk dalam kondisi fundamental ekonomi makro yang memang memberikan dampak sangat besar pada harga saham.
Definisi Suku Bunga
Seperti yang sudah kami jelaskan pada bagian sebelumnya, suku bunga termasuk dalam kondisi fundamental makro yang bisa mempengaruhi harga saham. Apa arti dari suku bunga? Secara sederhana, suku bunga bisa Anda artikan sebagai harga dari meminjam uang atau barang lainnya. Harga yang harus Anda keluarkan ketika Anda meminjam uang pada orang lain, atau harga yang harus peminjam uang bayar kepada Anda setelah meminjam uang.
Ketika meminjam uang, maka Anda tidak bisa mendapatkan pinjaman tersebut secara gratis bukan? Akan ada harga yang harus Anda bayar ketika sudah berhasil meminjam uang. Nah, suku bunga ini akan terpengaruh oleh beberapa faktor. Mulai dari berapa jumlah uang yang Anda pinjam, berapa lama pinjaman tersebut, seberapa sering bunga akan dihitung (harian, bulanan, atau tahunan), dan suku bunga.
Perbankan sebagai tempat untuk meminjam dana, yang akan masyarakat atau perusahaan pinjam juga memiliki kebijakan tersendiri seputar suku bunga. Semakin besar suku bunga yang Anda dapatkan, maka akan semakin besar pula jumlah pengembalian dana yang harus Anda lakukan.
Baca Juga: Tips dan Cara Bermain Saham Online yang Untung dan Efektif
Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Saham

Lalu, bagaimana dengan pengaruh suku bunga terhadap harga saham? Maka jawabannya adalah saham akan sangat terpengaruh dengan penetapan suku bunga oleh perbankan. Berapa contohnya adalah:
- Naik atau turunnya suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) dan nilai ekspor impor yang memberikan akibat pada nilai tukar rupiah terhadap dollar
- Naik atau turunnya suku bunga dari Bank Sentral Amerika (Federal Reserve)
Pada dasarnya, suku bunga dan saham adalah 2 (dua) hal yang bertolak belakang. Ketika suku bunga naik, maka harga saham akan cenderung turun. Mengapa? Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti:
- Dari segi investor, saat suku bunga dari perbankan naik, maka akan banyak investor yang mulai mengalihkan aset investasi mereka. Peralihan tersebut mengarah ke instrumen investasi yang merupakan produk perbankan, seperti deposito. Pasalnya, naiknya suku bunga jelas akan membuat investor mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada tetap bermain atau investasi saham.
- Sementara dari segi perusahaan, apabila suku bunga naik, maka perusahaan akan mengambil kebijakan untuk meminimalisir kerugian mereka. Sebab, sebagian besar perusahaan mengambil utang kepada perbankan sebagai modal operasional perusahaan mereka.
Seperti yang Anda tahu, perusahaan yang memiliki rencana untuk memperluas bisnis mereka tentu akan membutuhkan tambahan modal. Modal inilah yang akan menjadi dana supaya bisnis tersebut bisa semakin luas. Modal ini bisa berupa hutang ataupun pinjaman. Apabila modal yang perusahaan peroleh berasal dari hutang, maka perusahaan harus menanggung beban akibat suku bunga yang semakin tinggi.
Akibatnya, nilai laba bersih yang perusahaan dapatkan akan turun. Nilai laba bersih inilah yang bisa tercermin dari naik atau turunnya harga saham. Apabila laba bersih sedang naik, maka sahamnya cenderung naik. Sebaliknya, jika laba bersih perusahaan turun, maka harga saham juga akan turun. Jadi, bisa disimpulkan bahwa korelasi antara suku bunga dan saham memang bertolak belakang. Jika suku bunga sedang naik, maka harga saham akan cenderung turun.
Itulah informasi mengenai pengaruh suku bunga terhadap harga saham. Kesimpulannya adalah harga saham memang akan sangat terpengaruh oleh banyak hal, termasuk suku bunga. Suku bunga dan saham adalah 2 (dua) hal yang bertolak belakang. Ketika suku bunga naik, maka saham akan turun. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda sebagai investor ya!