Simak Cara Menghitung Return Saham untuk Kebutuhan Investasi

cara menghitung return saham

Investasi saham memang menjadi salah satu jenis investasi yang paling populer di Indonesia. Sebutan hasil keuntungan dari investasi saham adalah return. Ini adalah sejumlah keuntungan yang nantinya akan Anda dapatkan sebagai investor setelah berinvestasi. Ada berbagai jenis return dan cara menghitung return saham yang harus Anda pahami untuk kebutuhan investasi. Dengan memahami cara perhitungan ini, Anda bisa memperkirakan seberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan dari kegiatan investasi saham. Inilah informasi selengkapnya.

Pengertian Return Saham dan Jenis-jenisnya

cara menghitung return saham
(sumber gambar: satutumbuhseribu.co.id)

Seperti yang Anda ketahui, investasi saham memang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan bagi para pelakunya yaitu investor. Nah, dalam prosesnya, Anda akan mendapatkan keuntungan yang berupa return saham.  Sebelum membahas tentang cara menghitung return saham, agaknya Anda harus memahami terlebih dahulu apa itu return saham.

Jadi, return saham merupakan keuntungan selisih dari harga jual saham dan harga belinya. Keuntungan ini nantinya akan ditambahkan dengan deviden hasil dari investasi saham. Bisa juga Anda artikan sebagai keuntungan total yang akan Anda dapatkan sebagai investor saham.

Meski bersifat keuntungan, namun hasil perhitungan dari return saham ini tidak selalu bersifat positif. Melainkan, Anda juga bisa menjumpai hasil perhitungan return yang negatif. Apabila hasil perhitungannya menunjukkan angka positif, maka Anda akan mendapatkan keuntungan atau berupa capital gain. Sebaliknya, apabila return yang Anda dapatkan negatif, maka Anda berarti menderita kerugian dan terkena capital loss. 

Dalam prakteknya, ada 2 (dua) jenis return saham yang harus Anda pahami. Kedua jenis itu adalah:

1. Jenis Return Saham Ekspektasi 

Jenis return yang satu ini bisa Anda sebut juga sebagai tingkat keuntungan ekspektasian. Mengapa sebutannya adalah ekspektasi? Karena memang imbal hasil atau keuntungan yang Anda dapat dari investasi ini belum terbukti. Semua hasil perhitungan yang Anda dapatkan masih berupa harapan dan masih berwujud proyeksi kedepan. Nantinya, nilai return ini bisa saja terwujud dan menjadi kenyataan, namun juga bisa saja menjadi tidak terwujud.

Meski masih bersifat proyeksi, jenis perhitungan return saham yang satu ini tetap sangat penting untuk Anda pahami. Pasalnya, dengan mengetahui tingkat return ekspektasi yang akan Anda dapatkan, Anda bisa mengambil berbagai keputusan investasi di masa mendatang dengan lebih matang dan mantap. Perhitungan return ekspektasi akan melibatkan nilai ekspektasian amsa depan, return ekspektasian yang telah ada, dan return historis.

2. Jenis Return Saham Realisasi 

Berbeda dengan jenis return saham ekspektasi, jenis yang satu ini adalah perhitungan dari keuntungan yang sudah terealisasikan atau sudah terjadi. Perhitungan ini berasal dari selisih harga realisasi dari pergerakan harga saham yang memanfaatkan data historis karena memang pergerakan harga tersebut sudah terjadi. Nantinya, keuntungan yang Anda dapatkan dan hitung dengan menggunakan data historis bisa menjadi acuan dan dasar untuk menghitung nilai return ekspektasi.

Perhitungan return realisasi ini akan bermanfaat bagi Anda untuk membantu dalam analisa resiko investasi yang bisa terjadi di masa mendatang. Ada beberapa jenis perhitungan teknis dari keuntungan realisasi. Jenis tersebut adalah return total, return relatif, return kumulatif, dan return penyesuaian.

Baca Juga: Kenalan Yuk! Pahami Apa Itu Binomo dan Cara Kerjanya

Rumus dan Cara Menghitung Return Saham 

cara menghitung return saham
(sumber gambar: kompas.com)

Sebenarnya, cara menghitung return saham tidaklah sulit. Perhitungan ini harus Anda sesuaikan dahulu dengan jenis return tadi, yaitu perhitungan realisasi atau perhitungan yang sifatnya ekspektasi. Inilah rumus masing-masing return saham:

1. Rumus Perhitungan Return Saham Realisasi 

Dalam perhitungannya, return saham realisasi tidak melibatkan deviden di dalamnya. Jadi, Anda hanya harus menghitung selisih harga saham pada periode yang sedang berjalan, dan harga saham pada periode yang sebelumnya. Rumus perhitungannya adalah:

Ri,t = Pi,t – Pi,t-1 

Atau sederhananya,

Return Saham = Harga Jual Saham – Harga Beli Saham 

Keterangan: 

Ri,t = jumlah return saham i pada waktu t

Pi,t = harga saham pada periode 

Pi,t-1 = harga saham pada periode t-1 

Contoh cara menghitung return saham realisasi adalah: 

Sebagai investor, Lisa membeli sebuah saham dengan harga belinya saat itu adalah sebesar Rp. 500.000. Kemudian, Lisa menjual saham yang ia miliki dan terjual sebesar Rp. 600.000. Maka, perhitungannya adalah:

Pi,t = Rp. 600.000

Pi,t-1 = Rp. 500.000

Ri,t = Rp. 600.000 – Rp. 500.000 = Rp. 100.000

Dari perhitungan ini, hasilnya adalah positif. Jadi, kesimpulannya adalah Lisa mendapatkan capital gain berjumlah Rp.100.000 dari investasi saham yang ia lakukan.

2. Rumus Return Saham Ekspektasi 

Seperti yang sudah kami jelaskan pada bagian sebelumnya, perhitungan ekspektasi ini akan berguna untuk melihat bagaimana proyeksi atau prediksi kondisi keuntungan investor di masa mendatang. Rumus dari perhitungannya adalah:

E(Rit) = Rmt 

Keterangan: 

E(Rit) = nilai keuntungan saham yang investor harapkan pada hari ke 

Rmt = tingkat keuntungan pasar pada periode 

Pentingnya Memahami Cara Menghitung Return Saham 

Meski perhitungan mengenai tingkat return saham terbilang sederhana, namun pentingnya perhitungan ini tidak bisa Anda abaikan begitu saja. Sebab, sebagai investor, Anda harus menyadari bahwa dengan memahami bagaimana cara menghitung return saham, akan ada banyak manfaat yang bisa Anda rasakan.

Hal ini juga berdasarkan fakta bahwa Anda sebagai investor akan membutuhkan pertimbangan yang matang dan perhitungan yang akurat supaya kegiatan investasi Anda berjalan dengan lancar. Inilah beberapa manfaat yang bisa Anda raih dari perhitungan return saham tersebut:

1. Menjadi Bahan Pertimbangan dan Acuan untuk Pengambilan Keputusan 

Hasil perhitungan return saham akan sangat berguna dan bermanfaat sebagai acuan dalam keputusan investasi saham. Dengan memahami perhitungan keuntungan saham dan sellisih harganya, Anda sebagai investor bisa melihat bagaimana proyeksi dari saham tersebut di masa mendatang.  Selain itu, data ini juga bisa membantu Anda dalam memperhitungkan bagaimana pergerakan saham tersebut di masa mendatang. Hasilnya, Anda bisa melihat apakah saham tersebut masih menguntungkan dan layak untuk Anda investasikan.

Banyak investor yang gagal dalam investasi mereka karena gagal untuk melakukan analisa dan proyeksi kedepan tentang produk saham yang mereka pilih dan tidak memiliki cukup data dan acuan untuk melakukan analisa tersebut. Akibatnya, kegiatan investasi yang mereka lakukan tidak bisa memberikan keuntungan yang optimal dan bahkan mengarah ke kerugian. Supaya hal ini tidak terjadi, maka penting bagi Anda untuk selalu memahami dan melakukan perhitungan tingkat return saham.

2. Menjadi Bahan Pengukuran Keuntungan 

Tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dari proses investasi tersebut. Nah, dengan melakukan perhitungan yang akurat, Anda bisa melihat seberapa besar keuntungan yang bisa Anda peroleh dari kegiatan investasi tersebut. Tidak hanya keuntungan, Anda juga bisa melihat kerugian dari kegiatan investasi dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk mengambil keputusan terkait investasi di saham tersebut.

Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Nilai Return Saham 

Selain memahami cara menghitung return saham, Anda juga harus memahami bahwa  keuntungan atau return saham yang Anda dapatkan, ternyata juga terpengaruh oleh beberapa faktor tertentu. Jadi, keuntungan tersebut bukanlah hal yang bisa berdiri sendiri, melainkan ada faktor-faktor lain yang turut mempengaruhinya. Faktor tersebut secara garis besar terbagi atas faktor makro dan mikro.

1. Faktor Mikro 

Faktor pertama yang mempengaruhi nilai atau tingkat keuntungan atau return saham adalah faktor mikro. Maksud dari mikroo adalah faktor yang berasal dari internal perusahaan emiten saham itu sendiri. Hal-hal yang termasuk dalam faktor mikro ini adalah seperti kondisi fundamental perusahaan, pencapaian penjualan, kondisi keuangan perusahaan, ukuran perusahaan, dan deviden. Kondisi politik dan ekonomi di suatu negara juga bsia turut mempengaruhi faktor mikro ini.

2. Faktor Makro 

Sementara berbalik dengan mikro, faktor makro memiliki cakupan yang jauh lebih besar dan menyangkut faktor makro ekonomi dan makro nonekonomi. Contoh dari makro ekonomi adalah suku bunga dari bank sentral, nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, harga minyak dunia, dan sebagainya. Sementara untuk faktor makro nonekonomi contohnya adalah kondisi politik dalam negeri, politik regional hingga dunia, dan peristiwa sosial.

Itulah informasi seputar cara menghitung return saham sekaligus apa saja yang mempengaruhinya. Mengingat betapa pentingnya perhitungan ini, maka sebaiknya sebagai investor Anda harus memahami bagaimana perhitungan return saham. Dengan begitu, proses kegiatan investasi yang Anda lakukan bisa berjalan lancar dan mendapatkan tingkat keuntungan yang optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *