Update Terbaru Saham Garuda Indonesia yang Kena Suspensi

saham garuda indonesia

Saham Garuda Indonesia (GIAA) sampai saat ini memang masih menarik perhatian para investor. Mengapa? Hal ini akibat dari adanya tindakan suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyak investor yang terus menanti update terbaru dari saham ini. Jika Anda adalah salah satu investor yang ingin berinvestasi di saham milik Garuda Indonesia ini, update berita suspensi ini wajib Anda simak. Lalu, seperti apa kelangsungan suspensi dari pihak BEI?

Sekilas Tentang Garuda Indonesia

saham garuda indonesia
(sumber gambar: suluh.co)

Sebelum membahas lebih lanjut seputar saham GIAA, agaknya Anda harus mengenal sekilas tentang profil Garuda Indonesia terlebih dahulu. PT. Garuda Indonesia Tbk atau Garuda Indonesia adalah salah satu maskapai dari Indonesia yang paling terkenal dan besar. Nama Garuda sendiri berasal dari wahana atau tunggangan dalam mitologi India Kuno bagi Dewa Wisnu. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penerbangan komersial.

Ada 3 (tiga) segmen bisnis utama yang Garuda Indonesia jalankan. Pertama adalah pengoperasian penerbangan, layanan pemeliharaan untuk pesawat terbang, dan pengoperasian lain. Garuda Indonesia dalam operasionalnya memiliki anak perusahaan yaitu PT. Citilink yang juga bergerak di bidang penerbangan. Hanya saja, fokus dari Citilink adalah untuk pesawat angkutan yang lebih ekonomis.

Selain Citilink, anak perusahaan lain milik Garuda Indonesia adalah PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pemeliharaan pesawat terbang. Tidak berhenti sampai situ, anak perusahaan lain adalah PT. Aero Wisata yang bergerak untuk bidang pariwisata dan horeka, serta PT. Abacus Distribution System Indonesia yang bergerak di layananan TI (teknologi informasi).

Sebagai salah satu maskapai terbaik di Indonesia, Garuda Indonesia memang menjadi pilihan masyarakat untuk memilih maskapai. Berkat kinerjanya yang baik, perusahaan ini juga pada akhirnya turut serta pada IPO atau penawaran saham GIAA pada 11 Februari 2011. Sayangnya, justru setelah membuka penawaran pertama, kinerja GIAA justru terpantau lesu. Bahkan pada tahun 2021 lalu, GIAA harus terkena suspen dari BEI yang informasi lengkapnya bisa Anda simak dibawah ini.

Baca Juga: Harga Saham BCA Hari Ini: Update Terbaru Setelah Stocksplit!

Update Terbaru Suspensi Saham Garuda Indonesia

Sebagai perusahaan maskapai besar di Indonesia, nyatanya tidak membuat kinerja saham GIAA serta merta menjadi baik. Buktinya pada 18 Juni 2021 lalu, saham Garuda Indonesia harus terkena suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa hal yang harus Anda pahami tentang kegiatan supensi pada saham GIAA ini:

1. Tentang Suspensi Saham

Bagi Anda yang belum mengetahui suspensi, ini adalah istilah untuk menunjukkan bahwa suatu saham masih berhenti aktivitas pedagangan sahamnya. Jadi apabila suatu saham terkena suspen oleh BEI, maka saham itu tidak bisa terlibat dalam transaksi jual beli sama sekali di pasar modal.

Bursa Efek Indonesia (BEI) lah yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan suspensi. Selain itu suspensi adalah suatu bentuk sanksi kepada suatu emiten karena sudah melakukan pelanggaran tertentu. Tujuannya agar pasar modal di Indonesia tetap berjalan efisien, teratur, dan juga wajar. Tingkat sanksi berupa suspensi ini tergolong berat dan 1 tingkat lebih rendah dari hukuman terberat yaitu delisting atau saham yang keluar dari bursa efek.

Lalu, apa yang menyebabkan suatu saham bisa terkena sanksi berupa suspensi? Maka jawabannya adalah banyak faktor. Ada berbagai faktor yang bisa membuat suatu emiten terkena sanksi berupa suspen dari BEI. Beberapa faktor tersebut adalah:

  • Adanya kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan perusahaan
  • Ada perbedaan antara pengumuman corporate action dan kejadian yang sebenarnya ada di lapangan
  • Perusahaan gagal membayar utangnya atau obligasi
  • Adanya Unusual Market Activity (UMA) atau saat suatu harga saham bergerak dengan tidak wajar dan normal. Ini adalah penyebab suspensi saham yang paling umum
  • Ada kegiatan insider trading atau menggoreng saham
  • Kejadian penyalahgunaan dana hasil IPO (right issue) 

Apabila suatu emiten melanggar hal tersebut, maka bukan berarti saham akan terkena suspensi dari BEI. Sebenarnya ada beberapa sanksi lain sebelum suspensi terjadi. Pertama adalah denda maksimal 500 juta pada emiten. Jika masih berlanjut, maka emiten akan mendapatkan teguran tertulis dari BEI. Setelah itu jika masalah belum selesai, maka emiten akan mendapatkan peringatan tertulis dari BEI.

Apabila dengan peringatan tertulis saham emiten belum juga membaik, maka barulah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan suspensi. Dengan begitu emiten tidak bisa melakukan aktivitas perdagangan apapun di bursa efek. Nantinya jika dengan suspensi masih terjadi pelanggaran, maka BEI akan mengambil sanksi paling tegas yaitu pencabutan keanggotaan bursa atau delisting. 

2. Saham Garuda Indonesia yang Terkena Suspensi

Pada 18 Juni 2021 lalu, BEI mengambil keputusan untuk melakukan suspensi pada saham GIAA. Agar bisa bebas dari suspensi maka suatu emiten harus berusaha keras untuk memulihkan kinerja saham mereka dan menunggu keputusan dari BEI. Nah, ini pula yang harus menjadi PR bagi Garuda Indonesia. Sebenarnya apa alasan GIAA sampai terkena suspensi dari BEI?

Jadi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan suspensi karena melihat bahwa ada sejumlah masalah pada kelangsungan usaha Garuda Indonesia. Salah satunya adalah adanya tindakan penundaan pembayaran jumlah pembagian sukuk global yang sudah jatuh tempo. Akibat adanya tindakan suspensi tersebut, GIAA masih mendapatkan notasi X atau saham yang berada dalam pemantauan khusus oleh BEI.

Lalu, apakah ini merupakan bentuk sanksi dari BEI? Jawabannya adalah tidak. Memang suspensi umumnya adalah bentuk sanksi untuk suatu emiten. Namun untuk kasus GIAA ini, pihak BEI menganggap bahwa suspensi adalah bentuk perlindungan untuk para investor saham. Dalam satu waktu, tindakan suspen juga bertujuan memberikan waktu untuk PT. Garuda Indonesia agar bisa memperbaiki kinerja dan mengatasi berbagai masalah dalam kelangsungan usahanya.

3. Sampai Kapan Suspensi dari  BEI Berlangsung?

Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa GIAA akan mendapatkan unsuspensi. Memang lamanya suspensi untuk suatu saham juga tidak ada patokan resminya. Hanya BEI saja yang memiliki otoritas penuh terhadap tindakan suspensi dan unsuspensi. Bisa jadi hanya beberapa hari, minggu, atau bulan, bahkan bisa juga sampai hitungan tahun.

Jadi memang agar terbebas dari tindakan suspensi, kinerja Garuda Indonesia harus membaik lebih dahulu. Selain itu, semua permasalahan yang menyangkut usaha juga harus sudah clear dan berjalan baik. Apabila memang sudah tidak ada permasalahan yang bisa merugikan investor, maka BEI baru akan melakukan peninjauan ulang. Setelah peninjauan ulang hasilnya baik, maka kemungkinan unsuspensi saham GIAA juga baru bisa terjadi.

Upaya yang Garuda Indonesia Tempuh untuk Lepas dari Suspensi

saham garuda indonesia
(sumber gambar: joss.co.id)

Adanya suspensi memang membuat aktivitas saham Garuda Indonesia di pasar bursa menjadi terhenti. Pihak Garuda Indonesia juga menyadari hal tersebut dan berupaya sekuat tenaga agar bisa terlepas dari jerat suspensi BEI.  Memang Garuda Indonesia sedang menghadapi krisi keuangan yang cukup berat untuk menyokong kinerja usaha.

Bahkan utang dari perusahaan ini mencapai angka 70 triliun dan utang ini terus bertambah. Akan tetapi, tentu pihak Garuda tidak hanya tinggal diam dan sudah berupaya untuk memperbaiki kinerja perusahaan secara berkala.  Upaya pertama yang Garuda Indonesia lakukan adalah berupaya menyelesaikan pembayaran hutang sukuk senilai 500 juta dollar atau sekitar 7,2 triliun.

Upaya ini Garuda tempuh agar kewajiban pembayaran bisa segera selesai dan agar kinerja emiten bisa membaik. PT. Garuda Indonesia Tbk secara intensif terus menjalin komunikasi kepada para nasabah pemegang sukuk agar pembayaran kupon bisa berjalan lancar sesuai mekanisme pembayaran yang berlaku.

Selain itu, Garuda Indonesia juga berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan unsuspensi saham. Komunikasi ini terkait apa saja langkah yang perlu Garuda Indonesia tempuh agar unsuspensi berjalan lancar.

Tentunya sembari terus memperbaiki kinerja dan pemulihan perusahaan yang sedang berjalan saat ini.  Dengan langkah komunikasi tersebut, Garuda Indonesia berharap agar GIAA bisa kembali pada bursa saham dengan memenuhi setiap kewajiban emiten yang BEI tetapkan.

Nah, itulah informasi seputar saham Garuda Indonesia atau GIAA yang sedang berada dalam masa suspensi. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa kinerja Garuda Indonesia akan membaik dan ada tindakan unsuspensi dari pihak BEI. Meski begitu, dengan melihat upaya pemulihan yang Garuda Indonesia lakukan, semoga saham GIAA secepatnya bisa kembali melantai di pasar bursa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *